Riwayat
Aqran dan Mudabbaj:
Aqran: Hadis yang diriwayatkan oleh rawi
dari teman-temannya sebaya atau
seperguruan
(sama-sama sahabat)
Fungsi: menghindari prasangka bahwa di
dalam hadis terdapat kelebihan sanad (ziyadah fi al-Sanad)
Mudabbaj : Hadis yang
diriwayatkan oleh seseorang dan kawaannya yang lain juga meriwayatkan
(antar
sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in)
Fungsi: menghindari prasangka adanya
silap (?) dari rawi-rawinya
Riwayat
al-Akabir an
al-Asagir
Adalah
riwayat hadis dari rawi yang lebih tua usianya atau lebih banyak ilmunya dari
rawi yang lebih muda usianya dan lebih sedikit ilmunya yang diperoleh dari
seorang guru
Riwayat
al-Sahabah an al-Tabi’in an al-sahabah
Riwayat
hadis dari seorang sahabat yang diterima dari seorang tabi’iy, sedang sang
tabi’iy menerima dari seorang sahabiy
Riwayat
al-Sabiq dan Riwayat al-Lahiq
Adalah
ketika dua orang rawi yang pernah bersama-sama menerima hadis dari seorang
guru, kemudian salah satu dari mereka meninggal dunia, maka riwayat yang
disampaikan olah rawy yang meninggal dulu dinamakan riwayat al-sabiq,
sedangkan yang meninggalnya kemudian disebut riwayat lahiq
Guna:
Menghindari
dari prasangka bahwa ada rawy yang dibuang; mengetahui ketinggian sanad suatu
hadis.
Buku
tentang ini: “As Sabiq wa al-Lahiq oleh al-Hafid Abu Bakar al-Baghdadi
Hadis
Musalsal (bertalian)
“suatu
hadis yang para rawinya (sanad) saling ikut mengikuti seorang demi seorang
mengenai sifat, keadaan dan perkataan”
Musalsal
yang terdapat pada rawi (ruwat) terkait dengan ucapan, perbuatan, perkataan dan
perbuatan.
Musalsal
yang terdapat pada riwayat (riwayah) terkait dengan sigat meriwayatkan hadis,
zaman meriwayatkan hadis, tempat meriwayatkan hadis.
Berbagai
macam hukum hadis musalsal:
- Sifat musalsalnya tidak sahih, tetapi matannya sahih
- Sifat tasalsul dan matannya tidak sahih
- Tasalsul tidak selalu terjadi terus menerus pada seluruh rawi yang menerimanya, tetapi adakalanya terputus di awal, tengah, dan akhir.
Catatan:
Ciri hadis
musalsal adalah adanya salah satu sifat tertentu yang terdapat pada sanad, ciri hadis
marfu’ adalah adanya salah satu sifat tertentu yang terdapat pada
matan, sedangkan ciri hadis sahih adalah adanya sifat tertentu
yang terdapat pada sanad dan matan
Muttafiq
dan muftariq
Adalah Hal-
hal terkait dengan persesuaian dan tidak sesuai (muttafiq dan muftariq;
kecocokan dan ketidakcocokan fakta dengan data ) pada rawi hadis mengenai
nama asli, nama samaran, keturunan dsb dalam ucapan dan bentuk tulisannya,
tetapi berlainan orangnya yang dimaksud dengan nama tersebut.
Guna:
Menghindari
keserupaan tentang siapa yang dimaksud dari sekian banyak nama rawi yang sama
tersebut. Sebab sangat mungkin di antara mereka ada yang siqah dan ada yang
kurang siqah
Mu’talif
dan Mukhtalif
Adalah
tentang persaman (mu’talif) dan perbedaan (mukhtalif) nama rawi,
kunyah, laqab, dsb pada bentuk tulisannya (khatt) saja, tetapi lafadnya
tidak.
guna:
Menjaga
agar tidak terjebak pada masalah tashif
Kitab-ktab
tentan ilmu mu’talif dan mukhtalif hadis:
1. Al-Mu’talif wa al-Mukhtalif fi Asma’
Naqlah al-Hadis & Musytabih an-Nisbah oleh Al-Hafid Abd al-Gani
bin Sa’id Al-Azdiy (Mesir, w. 409 H),
2. Al-Musytabih
fi Asma’ al-Rijal oleh Al-Hafid al-Dahabiy w. 748 H,
3. Tabsir
al-Muntabih bi Tahrir al-Musytabih oleh Al-Hafid Ibn Hajar al-Asqalani w.
852 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar