Daku...

Aku akan tempuh hari hariku bersama cinta yang utama, Aku ingin mati di jalan ini bersama kemuliaanyang tak terkira,Aku tidak akan menyerah selamanya tidak akan menyerah di jalan-Nya.

Senin, 11 November 2013

MACAM-MACAM RIWAYAT




Riwayat Aqran dan Mudabbaj:
Aqran: Hadis yang diriwayatkan oleh rawi dari teman-temannya sebaya  atau seperguruan
 (sama-sama sahabat)
        Fungsi: menghindari prasangka bahwa di dalam hadis terdapat kelebihan sanad (ziyadah fi al-Sanad)    
          Mudabbaj : Hadis yang diriwayatkan oleh seseorang dan kawaannya yang lain juga meriwayatkan
(antar sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in)
           Fungsi: menghindari prasangka adanya silap (?) dari rawi-rawinya 
Riwayat al-Akabir an al-Asagir
Adalah riwayat hadis dari rawi yang lebih tua usianya atau lebih banyak ilmunya dari rawi yang lebih muda usianya dan lebih sedikit ilmunya yang diperoleh dari seorang guru
Riwayat al-Sahabah an al-Tabi’in  an al-sahabah
Riwayat hadis dari seorang sahabat yang diterima dari seorang tabi’iy, sedang sang tabi’iy menerima dari seorang sahabiy
Riwayat al-Sabiq dan Riwayat al-Lahiq
Adalah ketika dua orang rawi yang pernah bersama-sama menerima hadis dari seorang guru, kemudian salah satu dari mereka meninggal dunia, maka riwayat yang disampaikan olah rawy yang meninggal dulu dinamakan riwayat al-sabiq, sedangkan yang meninggalnya kemudian disebut riwayat lahiq
Guna:
Menghindari dari prasangka bahwa ada rawy yang dibuang; mengetahui ketinggian sanad suatu hadis.
Buku tentang ini: “As Sabiq wa al-Lahiq oleh al-Hafid Abu Bakar al-Baghdadi
Hadis Musalsal (bertalian)
“suatu hadis yang para rawinya (sanad) saling ikut mengikuti seorang demi seorang mengenai sifat, keadaan dan perkataan”

Musalsal yang terdapat pada rawi (ruwat) terkait dengan ucapan, perbuatan, perkataan dan perbuatan.
Musalsal yang terdapat pada riwayat (riwayah) terkait dengan sigat meriwayatkan hadis, zaman meriwayatkan hadis, tempat meriwayatkan hadis.
Berbagai macam hukum hadis musalsal:
    1. Sifat musalsalnya tidak sahih, tetapi matannya sahih
    2. Sifat tasalsul dan matannya tidak sahih
    3. Tasalsul tidak selalu terjadi terus menerus pada seluruh rawi yang menerimanya, tetapi adakalanya terputus di awal, tengah, dan akhir.
Catatan:
Ciri hadis musalsal adalah adanya salah satu sifat tertentu yang terdapat pada sanad, ciri hadis marfu’ adalah adanya salah satu sifat tertentu yang terdapat pada matan, sedangkan ciri hadis sahih adalah adanya sifat tertentu yang terdapat pada sanad dan matan

Muttafiq dan muftariq
Adalah Hal- hal terkait dengan persesuaian dan tidak sesuai (muttafiq dan muftariq; kecocokan dan ketidakcocokan fakta dengan data ) pada rawi hadis mengenai nama asli, nama samaran, keturunan dsb dalam ucapan dan bentuk tulisannya, tetapi berlainan orangnya yang dimaksud dengan nama tersebut.
Guna:
Menghindari keserupaan tentang siapa yang dimaksud dari sekian banyak nama rawi yang sama tersebut. Sebab sangat mungkin di antara mereka ada yang siqah dan ada yang kurang siqah
Mu’talif dan Mukhtalif
Adalah tentang persaman (mu’talif) dan perbedaan (mukhtalif) nama rawi, kunyah, laqab, dsb pada bentuk tulisannya (khatt) saja, tetapi lafadnya tidak.
 guna:
Menjaga agar tidak terjebak pada masalah tashif
Kitab-ktab tentan ilmu mu’talif dan mukhtalif hadis:
 1. Al-Mu’talif wa al-Mukhtalif fi Asma’ Naqlah al-Hadis & Musytabih an-Nisbah oleh Al-Hafid Abd al-Gani bin Sa’id Al-Azdiy (Mesir, w. 409 H),
2. Al-Musytabih fi Asma’ al-Rijal oleh Al-Hafid al-Dahabiy w. 748 H,
3. Tabsir al-Muntabih bi Tahrir al-Musytabih oleh Al-Hafid Ibn Hajar al-Asqalani w. 852 H.


Tidak ada komentar: