- Macam (Bentuk) metode Dakwah:
1. Titik
perhatian pd mad’u (dasar: An-Nahl 125):
a. Hikmah
b. Mauidzah Hasanah
c. Mujadalah
2. Titik
tekan pada kemampuan Da’i:
a. Bil Lisan
b. Bil kitabah/tulisan/qolam
c. Bil hal/contoh teladan
• B. Tahapan Metode Dakwah
1.
Meluruskan kemungkaran (hadis) :
a. Bil yad/kekuasaan
b. Bil Lisan/ mauidzah hasanah
c. Bil Qolb/doa
2.
Penyampaian dakwah Nabi (ayat Qur’an):
a. Personal
b. Komunitas
c. Masyarakat
Dakwah Lisan
Definisi Dakwah Lisan
Penyampaian pesan dakwah melalui
kata-kata lisan yang dilakukan oleh da’i kepada mad’u.
Menggunakan kaidah-kaidah bahasa
lisan
Pesan dakwah lisan meliputi dua hal
Pesan verbal :
pesan yang dikatakan (isi kata-kata)
Ditangkap mad’u melalui indera
pendengaran
Pesan non verbal:
pesan tersirat yang terkandung pada
cara da,i menyampaikan pesan verbal
Biasanya untuk memperkuat pesan
verbal
Budaya lisan
Levi Strauss: masyarakat berbudaya
lisan cenderung bersifat monolitik, yang berbuat segala sesuatu dengan cara
tanpa tanya dan ‘menulis’ melalui mitos, sejarah, yang digabung satu sama lain
Ciri-ciri masarakat berbudaya lisan
Komunikasi tatap muka
Mengandalkan ingatan
Dialek yang dinamis
Mengandalkan pendengaran
Mitos dan sejarah lebur jadi satu
Yang mempunyai pengetahuan luas
dapat membatasi orang lain untuk tidak bicara
Bahasa Lisan
Ada dua kemampuan berbahasa
Penggunaan bahasa, pemilihan kata
Intonasi, nada suara, menggambarkan
emosi
Konsep bahasa dalam masyarakat multikultur:
Heterogenitas vs homogenitas
`Bilingual atau multilingual
Campur kode atau alih kode
Interferensi
Pesan Verbal
Bahasa (berbentuk kata-kata)
menunjukkan kesadaran manusia, karena bahasa dioleh melalui memori, emosi, dan
pemikiran
Pesan verbal menunjuk pada pesan
yang dikirimkan atau diterima dalam bentuk kata-kata, baik lisan maupun tulisan
Secara Etimologi:
Kata ‘verbal’ berasal dari kata ‘verb’
(latin) yang berarti word (kata)
Word merupakan terjemahan dari rhema (Yunani),
yang berarti ‘sesuatu’ yang digunakan untuk menggambarkan tindakan, eksistensi,
kejadian, atau peristiwa, atau ‘sesuatu’ yang digunakan sebagai pembantu atau
penghubung sebuah predikat
Bahasa Non Verbal
Pesan komunikasi tidak dialihkan
hanya secara verbal, tetapi juga dengan bahasa non verbal, yaitu bahasa
isyarat, gerak-gerik tubuh, dll
Bahasa non verbal merupakan bagian
dari bagamana sebuah pesan verbal disampaikan
Bahasa non verbal mengandung makna
tertentu, bisa makna mandiri maupun memperkuat pesan verbal
Konsep darwin tentang Nonverbal
Ekspresi wajah menjadi petunjuk
pokok untuk mengenali pernyataan pikiran, maksud, dan emosi
Ekspresi wajah mempunyai makna yang
lebih hebat dari pesan bahasa verbal
Ekspresi wajah dipengaruhi oleh
Pembawaan
Faktor eksternal:
Spontan
latihan
Komunikasi Nonverbal
Adalah tindakan dan atribusi (lebih
dari penggunaan kata-kata) yang dilakukan seseorang kepada orang lain untuk
bertukar makna, yang selalu dikirimkan dan diterima secara sadar oleh dan untuk
mencapai umpan balik atau tujuan tertentu
Melliputi
Ekspresi wajah
Nada suara
Gerakan tubuh
Kontak mata
Rancangan ruang, dll (selain
kata-kata)
Jenis-jenis pesan nonverbal
(Berdasar teori fungsional dari Ekman)
(Berdasar teori fungsional dari Ekman)
- Emblem
Digunakan secara intensif untuk
mengirimkan sebuah pesan tertentu
Ada tiga ciri emblem:
Terjemahan langsung dari pesan
verbal
Diketahui oleh sebagian orang dalam
kelompok
Mempunyai pengaruh tertentu pada
penerima
- Ilustrator
Pesan nonverbal dengan gerakan
tangan untuk membuat ilustrasi
Tiga fungsi ilustrator:
Menerjemahkan pesan yang sulit
Melukiskan sebuah materi kepada
pendengar
Membantu penerima agar lebih mudah
menerjemahkan sebuah pesan
- Regulator
Gerakan untuk mendukung interaksi
dan komunikasi
Dengan gerakan tubuh
Memberi keyakinan pada orang lain
bahwa hal yang disampaikan dalam komunikasi adalah hal yang sangat penting
- Affect display
Merefleksikan perasaan yang sedang
dialami
Menunjukkan sejauhmana perasaan dan
tekanan batin dalam komunikasi
- adaptor
Untuk mengungkapkan perasaan
seseorang yang sedang cemas
Ada dua bentuk:
Terfokis pada tubuh
Terfokus pada obyek
Macam2 Dakwah Lisan
Dakwah kepada individu
Dakwah kepada kelompok
Dakwah kepada massa
Sasaran Dakwah Lisan
Imitasi
sugesti
identifikasi
Simpati
Toto Tasmara: 57
Strategi Dakwah Lisan
Kelancaran berbicara
Serius (tidak main-main)
Selipkan humor
Contoh-contoh nyata
Intonasi untuk menghindari kejemuan
Gerakan tubuh yang mendukung
Sistematis
Etika berbicara
Bahasa mudah (Availabillity):
kata-kata tidak multi makna dan kata-kata yang telah dimengerti mad’u
Sesekali ciptakan contras (hal yang
jarang didengar umum)
Dalam hal tertentu beri reward and
punishment
Toha Yahya Oemar: 50, 82
Lisan dalam Qur’an
Baqarah 235, Nisa; 5 : Ma’rufa
Nisa: 9 Syadiida
Nisa 63 Baliigha (berbekas)
Isra; 25 Kariima
Isra: 28 maisuura (pantas)
Isra; 40 ‘Adhima (besar)
Thaha : 44 layyinan (lembut)
Muzammil: 5 Tsaqiila (berat)
Metode Dakwah
Melalui Tulisan
Pena dan Perubahan Dunia
•
JJ.Rousseu
dan Montesquieu: Revolusi Perancis
•
Marx
dan Engels (Comunistisch Manifest): Revolusi Rusia
•
Hitler
(Mein Kampf) : Revolusi Jerman
•
Sun
Yat Sen (San Min Chu I) : Revolusi Tiongkok
•
Bung
Karno, Syahrir, Hatta, Tan Malaka: Revolusi Indonesia
Penulis Islam
•
Imam
Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali
•
Maraghi,
Ibnu Katsir, Ibnn Rusd, Sayyid Qutub
•
Ibn
Taimiyah, Jamaluddin Al Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Moh Iqbal, dan
lain-lain
Tulisan dan Dakwah
•
Adanya
keterbatasan dakwah dengan Lisan:
–
butuh
tatap muka,
–
mengandalkan
ingatan,
•
Dakwan
dengan tulisan menutup kekurangan dakwah lisan
•
Penulis
adalah da’i, sedang pembaca adalah mad’u
Bentuk-bentuk Tulisan
•
Fiksi:
–
cerpen,
–
novel
•
Non
fiksi:
–
berita
(deskriptif)
–
artikel
(analitis)
–
makalah
(analitis)
–
buku
(analitis)
•
Campuran:
Novel Sejarah
Kelebihan Dakwah Tulisan
•
Bisa
dipahami bertahap sesuai dengan kemampuan audiens (bisa dibaca berulang-ulang),
•
Tidak
harus tatap muka,
•
Bisa
diulang-ulang tanpa batas ruang dan waktu (bisa dibaca orang kapan saja),
•
Bisa
dibaca orang yang tidak mampu mendengar
•
Da’i
(penulis), bisa lebih berhati-hati terhadap kemungkinan kekeliruan materi
dakwah (bisa diedit)
non Verbal dalam Tulisan
•
Tata
bahasa yang benar
–
Susunan
kalimat
–
Pemakaian
alinea
–
Penggunaan
tanda baca
•
Gaya
bahasa
•
Rasa
bahasa (pilihan kata)
•
Alur
cerita
•
Sistematika
Menjadi seorang penulis
•
Membaca
dan mengamati realitas sebagai bahan (materi) tulisan
–
Banyak
belajar isi dan kandungan al Qur’an
–
Membaca
buku-buku, artikel, fiksi, dan lain-lain yang bertema agama,
–
Melihat
realitas kehidupan agama masyarakat
•
Belajar
menulis : teori dan Praktik
•
Mengedit
tulisan orang lain
•
Mengkritik
tulisan orang lain
Strategi Penunjang
•
Kerjasama
dengan media cetak
–
Penulis
artikel
–
Penulis
cerpen
–
Menjadi
wartawan lepas (koresponden)
•
Kerjasama
dengan penerbit
•
Menulis
melalui media internet
•
Merintis
majalah dinding
Dasar dakwah dengan tulisan
•
Penulisan
Al-Qur’an
•
Penulisan
Hadits
•
Penerbitan
buku-buku agama di masa lalu
•
Perintah
membaca:
Q.S. Al-Alaq: 1-5
•
هو الذي بعث في الأميين رسولا منهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم
الكتاب والحكمة وإن كانوا من قبل لفي ضلال مبين
Dia-lah yang mengutus kepada
kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka
Kitab dan Hikmah (As sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar
dalam kesesatan yang nyata, Jum’ah: 2
•
مثل الذين حملوا التوراة ثم لم يحملوها كمثل الحمار يحمل أسفارا بئس مثل
القوم الذين كذبوا بآيات الله والله لا يهدي القوم الظالمين
Perumpamaan orang-orang yang
dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti
keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum
yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada
kaum yang dzalim.
Metode Dakwah
Bil Hal
Pengertian
Al-haal = peristiwa
Dakwah bil hal: dakwah dengan
tindakan, amal perbuatan
Dakwah dengan tindakan tidak sama
dengan pemaksaan
Yang paling dekat adalah dakwah
melalui tindakan kemanusiaan, amalan sosial
Kekuatan dakwah bil-haal
- Uswatun Hasanah bagi mad’u terhadap da’i
- Simpati untuk mengikuti da’I
- Balas budi Mad’u terhadap da’i
- Terciptanya sistem (aturan) yang islami
1. Uswatun Hasanah
Dakwah bil hal memberi jalan untuk
terjadinya teladan oleh da’i terhadap mad’u
Akhlak da’i berperan sentral di
dalam memberi contoh yang baik
Dengan amal perbuatan yang baik,
seorang akan dicontoh oleh orang lain tentang kebaikannya, sehingga menimbulkan
keingingan meniru dari orang lain tersebut
Perubahan yang didapat berdasarkan
kesadaran diri sendiri
2. Simpati
Dakwah dengan amalan nyata
membangkitkan rasa simpati masyarakat (obyek dakwah) terhadap da’i.
Rasa simpati ini memberi kemudahan
bagi da’i untuk mengarahkan mereka ke jalan yang diinginkan oleh da’i sebagai
jalan dakwahnya
Rasa simpati memberi jalan bagi
dakwah lisan maupun tulisan
3. Balas budi baik
Tindakan nyata, seperti membantu
orang yang sedang terpaksa, bisa membuat mad’u ingin membalas kebaikan da’i
Dalam situasi seperti ini, sangat
tepat dilanjutkan dengan dakwah lisan, sehingga mad’u akan mudah sekali untuk
mengikuti ajakan da’i terhadap pesan dakwah
4. Terciptanya sistem (aturan)
Sistem (aturan) masyarakat merupakan
kesepakatan dari anggota masyarakat,
›
Peraturan
tertulis (Undang-undang, peraturan)
›
peraturan
tak tertulis (norma)
Sistem akan mengikat perilaku
anggota masyarakat yang lama-lama akan menjadi tradisi
Kalau sudah menjadi tradisi,
perilaku yang muncul spontan
Kalau sistem yang berlaku adalah
sistem islam, maka dengan mudah perilaku-perilaku islami di dalam masyarakat
akan mudah terbentuk, dan bersifat komunal
Bentuk-bentuk Dakwah bil Haal
- Pengamalan agama secara kaffah oleh da’i
يا أيها الذين
آمنوا ادخلوا في السلم كآفة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين
Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
(Q.S. Al-Baqarah: 208)
- Akhlak yang mulia
وإنك لعلى خلق عظيم
Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung. (q.s. Al-Qalam: 4)
Abd
Karim Zaidan: 72
- Berbuat adil terhadap sesama
إن الله يأمر
بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم
تذكرون
Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S.
An-Nahl: 90)
Hamka:
160-164
- Penegakan Hukum
إن الله يأمركم أن
تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل إن الله نعما
يعظكم به إن الله كان سميعا بصيرا
Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. (Q.S. An-Nisa: 58)
- Menyantuni orang lain
›
Memberi
makan anak yatim dan kaum miskin
›
Membebaskan
orang tertindas (memerdekakan budak, orang-orang terjajah, dll)
›
Pendampingan
dan pemberdayaan masyarakat
Memberi ilmu pengetahuan
Memberi modal usaha
لا خير في كثير من
نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ومن يفعل ذلك ابتغاء مرضات
الله فسوف نؤتيه أجرا عظيما
Tidak ada
kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian
karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar. (An-Nisaa: 114)
M Syafaat Habib: 214-219
- Membangun sistem masyarakat islami
›
Kepemimpinan
sosial di tangan umat islam
›
Menciptakan
budaya islami
›
Membangun
sarana-prasarana untuk keperluan umat Islam
يا أيها الذين آمنوا
أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله
والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا
Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa: 59)
M Syafaat Habib: 214-219
- Berperang di jalan Allah
وقاتلوا في سبيل
الله الذين يقاتلونكم ولا تعتدوا إن الله لا يحب المعتدين
Dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas. (Q.S. Al Baqarah: 190)
وقاتلوا في سبيل
الله واعلموا أن الله سميع عليم
Dan berperanglah
kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Baqarah: 244)
Bidang-bidang lapangan dakwah
Dakwah bil hal merupakan dakwah
dalam segala aspek kehidupan manusia
›
Bidang
sosial
Terciptanya masyarakat yang islami
Tercapainya kerukunan dan persatuan
umat
›
Bidang
ekonomi
Pengembangan ekonomi masyarakat
Mengurangi kemiskinan
›
Bidang
politik
Terciptanya tatanan politik yang
islami
Menjadi praktisi politik dengan baik
Memperjuangkan asirasi politik
islami
›
Bidang
budaya
Terciptanya tananan budaya yang
islami
›
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar