Daku...

Aku akan tempuh hari hariku bersama cinta yang utama, Aku ingin mati di jalan ini bersama kemuliaanyang tak terkira,Aku tidak akan menyerah selamanya tidak akan menyerah di jalan-Nya.

Rabu, 04 Desember 2013

Pembagian Metode Dakwah:





  1. Macam (Bentuk) metode Dakwah:
1. Titik perhatian pd mad’u (dasar:  An-Nahl 125):
                a. Hikmah
                b. Mauidzah Hasanah
                c. Mujadalah
2. Titik tekan pada kemampuan Da’i:
                a. Bil Lisan
                b. Bil kitabah/tulisan/qolam
                c. Bil hal/contoh teladan
                 
       B. Tahapan Metode Dakwah
1. Meluruskan kemungkaran (hadis) :
                a. Bil yad/kekuasaan
                b. Bil Lisan/ mauidzah hasanah
                c. Bil Qolb/doa
2. Penyampaian dakwah Nabi (ayat Qur’an):
                a. Personal
                b. Komunitas
                c. Masyarakat     

Dakwah Lisan
Definisi Dakwah Lisan
  Penyampaian pesan dakwah melalui kata-kata lisan yang dilakukan oleh da’i kepada mad’u.
  Menggunakan kaidah-kaidah bahasa lisan
  Pesan dakwah lisan meliputi dua hal
  Pesan verbal :
  pesan yang dikatakan (isi kata-kata)
  Ditangkap mad’u melalui indera pendengaran
  Pesan non verbal:
  pesan tersirat yang terkandung pada cara da,i menyampaikan pesan verbal
  Biasanya untuk memperkuat pesan verbal
Budaya lisan
  Levi Strauss: masyarakat berbudaya lisan cenderung bersifat monolitik, yang berbuat segala sesuatu dengan cara tanpa tanya dan ‘menulis’ melalui mitos, sejarah, yang digabung satu sama lain
  Ciri-ciri masarakat berbudaya lisan
  Komunikasi tatap muka
  Mengandalkan ingatan
  Dialek yang dinamis
  Mengandalkan pendengaran
  Mitos dan sejarah lebur jadi satu
  Yang mempunyai pengetahuan luas dapat membatasi orang lain untuk tidak bicara
Bahasa Lisan
  Ada dua kemampuan berbahasa
  Penggunaan bahasa, pemilihan kata
  Intonasi, nada suara, menggambarkan emosi
  Konsep bahasa dalam masyarakat multikultur:
  Heterogenitas vs homogenitas
  `Bilingual atau multilingual
  Campur kode atau alih kode
  Interferensi
Pesan Verbal
  Bahasa (berbentuk kata-kata) menunjukkan kesadaran manusia, karena bahasa dioleh melalui memori, emosi, dan pemikiran
  Pesan verbal menunjuk pada pesan yang dikirimkan atau diterima dalam bentuk kata-kata, baik lisan maupun tulisan
  Secara Etimologi:
  Kata ‘verbal’ berasal dari kata ‘verb’ (latin) yang berarti word (kata)
  Word merupakan terjemahan dari rhema (Yunani), yang berarti ‘sesuatu’ yang digunakan untuk menggambarkan tindakan, eksistensi, kejadian, atau peristiwa, atau ‘sesuatu’ yang digunakan sebagai pembantu atau penghubung sebuah predikat
Bahasa Non Verbal
  Pesan komunikasi tidak dialihkan hanya secara verbal, tetapi juga dengan bahasa non verbal, yaitu bahasa isyarat, gerak-gerik tubuh, dll
  Bahasa non verbal merupakan bagian dari bagamana sebuah pesan verbal disampaikan
  Bahasa non verbal mengandung makna tertentu, bisa makna mandiri maupun memperkuat pesan verbal
Konsep darwin tentang Nonverbal
  Ekspresi wajah menjadi petunjuk pokok untuk mengenali pernyataan pikiran, maksud, dan emosi
  Ekspresi wajah mempunyai makna yang lebih hebat dari pesan bahasa verbal
  Ekspresi wajah dipengaruhi oleh
  Pembawaan
  Faktor eksternal:
  Spontan
  latihan
Komunikasi Nonverbal
  Adalah tindakan dan atribusi (lebih dari penggunaan kata-kata) yang dilakukan seseorang kepada orang lain untuk bertukar makna, yang selalu dikirimkan dan diterima secara sadar oleh dan untuk mencapai umpan balik atau tujuan tertentu
  Melliputi
  Ekspresi wajah
  Nada suara
  Gerakan tubuh
  Kontak mata
  Rancangan ruang, dll (selain kata-kata)

Jenis-jenis pesan nonverbal
(Berdasar teori fungsional dari Ekman)
  1. Emblem
  Digunakan secara intensif untuk mengirimkan sebuah pesan tertentu
  Ada tiga ciri emblem:
  Terjemahan langsung dari pesan verbal
  Diketahui oleh sebagian orang dalam kelompok
  Mempunyai pengaruh tertentu pada penerima
  1. Ilustrator
  Pesan nonverbal dengan gerakan tangan untuk membuat ilustrasi
  Tiga fungsi ilustrator:
  Menerjemahkan pesan yang sulit
  Melukiskan sebuah materi kepada pendengar
  Membantu penerima agar lebih mudah menerjemahkan sebuah pesan
  1. Regulator
  Gerakan untuk mendukung interaksi dan komunikasi
  Dengan gerakan tubuh
  Memberi keyakinan pada orang lain bahwa hal yang disampaikan dalam komunikasi adalah hal yang sangat penting
  1. Affect display
  Merefleksikan perasaan yang sedang dialami
  Menunjukkan sejauhmana perasaan dan tekanan batin dalam komunikasi
  1. adaptor
  Untuk mengungkapkan perasaan seseorang yang sedang cemas
  Ada dua bentuk:
  Terfokis pada tubuh
  Terfokus pada obyek
Macam2 Dakwah Lisan
  Dakwah kepada individu
  Dakwah kepada kelompok
  Dakwah kepada massa
Sasaran Dakwah Lisan
  Imitasi
  sugesti
  identifikasi
  Simpati
  Toto Tasmara: 57
Strategi Dakwah Lisan
  Kelancaran berbicara
  Serius (tidak main-main)
  Selipkan humor
  Contoh-contoh nyata
  Intonasi untuk menghindari kejemuan
  Gerakan tubuh yang mendukung
  Sistematis
  Etika berbicara
  Bahasa mudah (Availabillity): kata-kata tidak multi makna dan kata-kata yang telah dimengerti mad’u
  Sesekali ciptakan contras (hal yang jarang didengar umum)
  Dalam hal tertentu beri reward and punishment
  Toha Yahya Oemar: 50, 82
Lisan dalam Qur’an
  Baqarah 235, Nisa; 5 : Ma’rufa
  Nisa: 9 Syadiida
  Nisa 63 Baliigha (berbekas)
  Isra; 25 Kariima
  Isra: 28 maisuura (pantas)
  Isra; 40 ‘Adhima (besar)
  Thaha : 44 layyinan (lembut)
  Muzammil: 5 Tsaqiila (berat)


Metode Dakwah Melalui Tulisan
Pena dan Perubahan Dunia
          JJ.Rousseu dan Montesquieu: Revolusi Perancis
          Marx dan Engels (Comunistisch Manifest): Revolusi Rusia
          Hitler (Mein Kampf) : Revolusi Jerman
          Sun Yat Sen (San Min Chu I) : Revolusi Tiongkok
          Bung Karno, Syahrir, Hatta, Tan Malaka: Revolusi Indonesia
Penulis Islam
          Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali
          Maraghi, Ibnu Katsir, Ibnn Rusd, Sayyid Qutub
          Ibn Taimiyah, Jamaluddin Al Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Moh Iqbal, dan lain-lain
Tulisan dan Dakwah
          Adanya keterbatasan dakwah dengan Lisan:
        butuh tatap muka,
        mengandalkan ingatan,
          Dakwan dengan tulisan menutup kekurangan dakwah lisan
          Penulis adalah da’i, sedang pembaca adalah mad’u


Bentuk-bentuk Tulisan
          Fiksi:
        cerpen,
        novel
          Non fiksi:
        berita (deskriptif)
        artikel (analitis)
        makalah (analitis)
        buku (analitis)
          Campuran: Novel Sejarah
Kelebihan Dakwah Tulisan
          Bisa dipahami bertahap sesuai dengan kemampuan audiens (bisa dibaca berulang-ulang),
          Tidak harus tatap muka,
          Bisa diulang-ulang tanpa batas ruang dan waktu (bisa dibaca orang kapan saja),
          Bisa dibaca orang yang tidak mampu mendengar
          Da’i (penulis), bisa lebih berhati-hati terhadap kemungkinan kekeliruan materi dakwah (bisa diedit)
non Verbal dalam Tulisan
          Tata bahasa yang benar
        Susunan kalimat
        Pemakaian alinea
        Penggunaan tanda baca
          Gaya bahasa
          Rasa bahasa (pilihan kata)
          Alur cerita
          Sistematika


Menjadi seorang penulis
          Membaca dan mengamati realitas sebagai bahan (materi) tulisan
        Banyak belajar isi dan kandungan al Qur’an
        Membaca buku-buku, artikel, fiksi, dan lain-lain yang bertema agama,
        Melihat realitas kehidupan agama masyarakat
          Belajar menulis : teori dan Praktik
          Mengedit tulisan orang lain
          Mengkritik tulisan orang lain
Strategi Penunjang
          Kerjasama dengan media cetak
        Penulis artikel
        Penulis cerpen
        Menjadi wartawan lepas (koresponden)
          Kerjasama dengan penerbit
          Menulis melalui media internet
          Merintis majalah dinding
Dasar dakwah dengan tulisan
          Penulisan Al-Qur’an
          Penulisan Hadits
          Penerbitan buku-buku agama di masa lalu
          Perintah membaca:
                Q.S. Al-Alaq: 1-5
          هو الذي بعث في الأميين رسولا منهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وإن كانوا من قبل لفي ضلال مبين
                Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, Jum’ah: 2
          مثل الذين حملوا التوراة ثم لم يحملوها كمثل الحمار يحمل أسفارا بئس مثل القوم الذين كذبوا بآيات الله والله لا يهدي القوم الظالمين
                Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang dzalim.


Metode Dakwah Bil Hal
Pengertian
ž  Al-haal = peristiwa
ž  Dakwah bil hal: dakwah dengan tindakan, amal perbuatan
ž  Dakwah dengan tindakan tidak sama dengan pemaksaan
ž  Yang paling dekat adalah dakwah melalui tindakan kemanusiaan, amalan sosial
Kekuatan dakwah bil-haal
  1. Uswatun Hasanah bagi mad’u terhadap da’i
  2. Simpati  untuk mengikuti da’I
  3. Balas budi  Mad’u terhadap da’i
  4. Terciptanya sistem (aturan) yang islami
1. Uswatun Hasanah
ž  Dakwah bil hal memberi jalan untuk terjadinya teladan oleh da’i terhadap mad’u
ž  Akhlak da’i berperan sentral di dalam memberi contoh yang baik
ž  Dengan amal perbuatan yang baik, seorang akan dicontoh oleh orang lain tentang kebaikannya, sehingga menimbulkan keingingan meniru dari orang lain tersebut
ž  Perubahan yang didapat berdasarkan kesadaran diri sendiri
2. Simpati
ž  Dakwah dengan amalan nyata membangkitkan rasa simpati masyarakat (obyek dakwah) terhadap da’i.
ž  Rasa simpati ini memberi kemudahan bagi da’i untuk mengarahkan mereka ke jalan yang diinginkan oleh da’i sebagai jalan dakwahnya
ž  Rasa simpati memberi jalan bagi dakwah lisan maupun tulisan
3. Balas budi baik
ž  Tindakan nyata, seperti membantu orang yang sedang terpaksa, bisa membuat mad’u ingin membalas kebaikan da’i
ž  Dalam situasi seperti ini, sangat tepat dilanjutkan dengan dakwah lisan, sehingga mad’u akan mudah sekali untuk mengikuti ajakan da’i terhadap pesan dakwah
4. Terciptanya sistem (aturan)
ž  Sistem (aturan) masyarakat merupakan kesepakatan dari anggota masyarakat,
      Peraturan tertulis (Undang-undang, peraturan)
      peraturan tak tertulis (norma)
ž  Sistem akan mengikat perilaku anggota masyarakat yang lama-lama akan menjadi tradisi
ž  Kalau sudah menjadi tradisi, perilaku yang muncul spontan
ž  Kalau sistem yang berlaku adalah sistem islam, maka dengan mudah perilaku-perilaku islami di dalam masyarakat akan mudah terbentuk, dan bersifat komunal
Bentuk-bentuk Dakwah bil Haal
  1. Pengamalan agama secara kaffah oleh da’i
يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كآفة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين
                Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al-Baqarah: 208)
  1. Akhlak yang mulia
وإنك لعلى خلق عظيم
                Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (q.s. Al-Qalam: 4)
                                                                                                Abd Karim Zaidan: 72
  1. Berbuat adil terhadap sesama
إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S. An-Nahl: 90)
                                                                                                                                Hamka: 160-164
  1. Penegakan Hukum
إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل إن الله نعما يعظكم به إن الله كان سميعا بصيرا
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-Nisa: 58)
  1. Menyantuni orang lain
      Memberi makan anak yatim dan kaum miskin
      Membebaskan orang tertindas (memerdekakan budak, orang-orang terjajah, dll)
      Pendampingan dan pemberdayaan masyarakat
   Memberi ilmu pengetahuan
   Memberi modal usaha
لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ومن يفعل ذلك ابتغاء مرضات الله فسوف نؤتيه أجرا عظيما
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (An-Nisaa: 114)
   M Syafaat Habib: 214-219
  1. Membangun sistem masyarakat islami
      Kepemimpinan sosial di tangan umat islam
      Menciptakan budaya islami
      Membangun sarana-prasarana untuk keperluan umat Islam
يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa: 59)
   M Syafaat Habib: 214-219
  1. Berperang di jalan Allah
وقاتلوا في سبيل الله الذين يقاتلونكم ولا تعتدوا إن الله لا يحب المعتدين
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al Baqarah: 190)
وقاتلوا في سبيل الله واعلموا أن الله سميع عليم
Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Baqarah: 244)
Bidang-bidang lapangan dakwah
ž  Dakwah bil hal merupakan dakwah dalam segala aspek kehidupan manusia
      Bidang sosial
   Terciptanya masyarakat yang islami
   Tercapainya kerukunan dan persatuan umat
      Bidang ekonomi
   Pengembangan ekonomi masyarakat
   Mengurangi kemiskinan
      Bidang politik
   Terciptanya tatanan politik yang islami
   Menjadi praktisi politik dengan baik
   Memperjuangkan asirasi politik islami
      Bidang budaya
   Terciptanya tananan budaya yang islami
      dll.

Tidak ada komentar: