NAMA : MUHAMMAD IFAN FIRMANSYAH
NIM: 12250028
KELAS: IKS C
MAKUL: SOSIOLOGI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Ketika
itu disebuah penjara yang dimana para tahanan penjara itu di suruh kerja bakti,
para petugas kepolisian yang menjaga penjara tersebut sibuk dengan pekerjaanya.
Cintya,
aktivis LSM Amerika, melakukan penelitian tentang masyarakat Samin. Samin adalah
komunitas yang mendiami sejumlah kawasan di daerah antara Kabupaten Pati dan
Blora, Jawa Tengah., budaya samin sangatlah unik Karena disatu sisi budaya ini
sangatlah menjunjung tinggi nilai-nilai keagaman dan social tetapi disisi lain
budaya ini juga menghilangkan sebagian dari nilai-nilai agama dan sosial itu
sendiri. Misalnya mereka diajarkan untuk tidak menggangu orang lain, tidak suka
bertengkar, tidak irihati, tidak suka mengambil milik orang lain,dan
menghormati orang yang sedang berbicara. Disamping itu, masyarakat samin
diajarkan untuk tidak bersekolah, membayar pajak, dan mereka tidak mengenal hukum
perkawinan, dilarang berdagang tetapi bertani, dan
menolak kapitalisme,bahwa masyarakat samin hidup dengan budaya eksklusif
dan cendrung menghindari orang luar. Ajaran yang ada di masyarakat Samin
berkembang mejadi gerakan batin yang menentang segala formalitas termasuk
lembaga sekolah dan pernikahan, pembayaran pajak, administrasi negara dan hal
lainnya.
Orang Samin lebih mengutamakan keharmonisan
hidup dan keselarasan dengan alam. Mereka percaya bahwa alam bisa membuat
mereka hidup. Mereka juga tidak pernah menikah melalui kantor urusan agama
(KUA) atau catatan cipil lainnya tetapi jarang sekali terjadi perceraian dalam
rumah tangga yang telah mereka bangun. Itu sebabnya mengapa mereka tidak ingin
ketika ada seseorang atau kelompoks yang ingin mengubah gaya hidup mereka
karena mereka mempunyai alasan tersendiri.
. Mereka hanya mementingkan sekolah kehidupan,
budi pekerti, dan kerja halal tanpa perlu sekolah formal sehingga semuanya buta
huruf. Sehingga masyarakat Samin terkessan sangatlah lugu dan terbelakang.
Sungguh tidak adil bagi masyarakat Samin dianggap terbelakang hanya karena
tidak pernah mengeyam pendidikan formal dan belum mengizinkan anak-anak mereka
untuk bersekolah. Karena wong Samin mempunyai alasan tersendiri mengenai
mengapa mereka tidak mengizinkan anak-anaknya bersekolah.
Pada suatu saat bersamaan dua penjahat kelas
teri, Bongkeng dan Sudrun , kabur dari
penjara Blora dan memilih desa masyarakat Samin untuk sebagai tempat
persembunyian. Di desa itu, Ramadian, guru, berusaha menyekolahkan anak-anak
Samin. Usaha ini ditentang Pak Lurah yang berprinsip: menjadikan masyarakat
Samin sebagai cagar budaya agar unik, dan menarik perhatian berbagai pihak dan
mendapat dana bantuan. Terjadi hubungan kepentingan antara Ramadian dan Cintya,
hingga membuat cemburu Hasanah, guru di sekolah yang sama dengan Ramadian. Ada
juga kisah cinta remaja lain: Heru dan Wati. Konflik antara Ramadian dan Pak
Lurah menajam, ditambah lagi munculnya intel yang menilai desa itu jadi sarang
pelarian. Mereka mencurigai tetua desa, Simbah , dan warga Samin melindungi
pelarian, di samping dicurigai sebagai aliran sesat. Tersebar berita bahwa
Samin jadi sarang penjahat, berpotensi jadi sarang teroris, serta ladang
kegiatan aktivitias LSM asing dan lokal. Akhirnya, sebuah operasi keamanan
digelar.
TEORI PERGESERAN NILAI DARI FILM TERSEBUT
Sedangkan
menurut nilai pergeseran dalam sebuah film itu yaitu ketika adat istiadat
sebuah tempat yan masih bawaan dari nenek moyang, kemudian pada suatu hari
datanglah orang lain kemudian merubah atau menjadikan ketidak berlakunya adat
atau kultur tempat tersebut.
MENGENAI TEORI SOSIOLOGI
·
Teori
adalah sarana pokok untuk menyatakan hubungan sisitematik dalam gejala sosial
maupun natural yang ingin diteliti. Teori merupakan abstraksi dari pengertian
atau hubungan dari proposi atau detail. Menurut kerlinger (1973) teori adalah sebuah set konsep atau construct
yang berhubungan satu dengan yang lainya, satu set dari proporsi yang
mengandung suatu pandangan sisitematis dari fenomena. (Nazir,metode
penelitian,ghalia Indonesia hal 21-22).
·
Teori
adalah sekumpulan konsep,definisi,dan proposisi yang saling berkaitan yang
menghadirkan suatu tinjauan secara sisitematis atas fenomena yang ada dengan
menunjukan secara spesifik hubungan-hubungan diantara variabel-variabel yang
terkait dalam fenonema,dengan tujuan memberikan eksplanasi dan prediksi atas
fenonema tersebut.( Zamroni,pengantar pengembanga teori social,tiara
wacana,hal1-2).
PENGANALISIS MENGENAI KASUS TERSEBUT
Kebudayaan
yang ada di desa Samin merupakan kebudayaan yang dibawa oleh seorang tokoh yang
bernama Samin Surosendiko, melalui ajaran kebatinan yang disebarkannya mulai dari
Blora sampai keseluruh Indonesia. Inti ajarannya adalah menolak semua kebijakan
Hindia-Belanda melalui aksi pembangkangan, yang menolak seluruh hukum formal.
Kemudian setelah Samin meninggal, maka ajarannya diteruskan dan dilestarikan
oleh para Saminisme. Hal ini sesuai dengan inti dari pengertian kebudayaan, yaitu hasil dari akal dan pikiran
manuasia yang kemudian dilestarikan secara turun menurun.
Selain itu, di
dalam film ini juga terdapat nilai-nilai tujuan yang sama dengan tujuan dari
adanya Ilmu Budaya Dasar, yaitu:
1. Agar
kita dapat saling menghormati dan menjunjung tinggi kebudayaan kita sendiri
maupun kebudayaan dari daerah lain.
Hal ini dapat
diketahui dari sikap Pak Lurah yang selalu ingin melindungi dan menjunjung
tinggi kebudayaan Samin.
2.
Agar kita dapat mengembangkan kebudayaan bangsa.
Hal ini dapat
diketahui dari usaha dan keinginan Ramadian untuk memajukan masyarakat Samin
melalui pendidikan.
Sikap Pak
Lurah yang selalu menghalangi Ramadian untuk memberikan pendidikan kepada
anak-anak Samin adalah dengan tujuan mengorisinilkan kebudayaan yang ada di
Samin. Hal ini merupakan contoh sikap cinta terhadap kebudayaan. Hubungan dan
sikap antara Ramadian dan Cintya, serta Si Mbah kepada para narapidana yang
kabur merupakan contoh dari cinta persaudaraan, dimana hal ini diwujudkan dalam
tingkah laku dan perbuatan sebagai sesama makhluk Tuhan. Seadangkan sikap dan
hubungan antara Ramadian dan Hasanah merupakan perwujudan dari cinta dan kasih
sayang terhadap lain jenis.
Ayah Hasanah
yang berpangkat sebagai Pak Camat, dia sangat mencintai para warganya dan juga
anaknya sendiri. Hasanah sebagai anakpun, selalu mematuhi apa yang dikatakan
oleh ayahnya. Dalam kasus ini terdapat contoh dari cinta seorang ayah kepada
ayahnya, dan anak kepada ayahnya. Ramadian yang mencintai negara dan bangsanya
terus berupaya untuk mencerdaskan anak-anak yang tinggal di desa Samin.
KESIMPULAN ANALISIS KASUS
Lari dari Bora merupakan sebuah film
yang disusun dalam alur yang baik. Yang dimana film ini dapat memberi apresiasi tentang sebuah
film Indonesia, tentang budaya Indonesia yang diambil dari sudut pandang budaya
Indonesia.
Sikap Pak
Lurah yang ingin melindungi keorisinilan kebudayaan Samin, merupakan hal yang
benar, karena sebuah kebudayaan memang harus terus dilestarikan karena
merupakan cirikhas dari daerah kebudayaan itu berada. Sikap Pak Lurah yang salah adalah dengan membiarkan
anak-anak desa Samin tersebut menjadi korban kebodohan dan keterbelakangan.
Sedangkan usaha dan niat Ramadian untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak
Samin yang bertujuan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar