Daku...

Aku akan tempuh hari hariku bersama cinta yang utama, Aku ingin mati di jalan ini bersama kemuliaanyang tak terkira,Aku tidak akan menyerah selamanya tidak akan menyerah di jalan-Nya.

Senin, 11 November 2013

ILMU MUSTHOLAH AL-HADIS




l  Ilmu Hadis :
l  Ilmu pengetahuan tentang sabda, perbuatan, pengakuan, bentuk jasmaniyah Rasulullah saw dan sanadnya (riwayah) juga ilmu pengetahuan untuk membedakan sahih, hasan, da’if dari sanad dan matan (diroyah)
l  Ilmu Ushul al-Hadis:
l  Ilmu pengetahuan tentang sarana untuk mengenal sahih, hasan, da’if matan dan sanad, membedakan dengan yang lain.  (sinonim dengan diroyah, ulum al-hadis, mustholah al-hadis)   
Pembagian Ilmu Hadis:
  1. Ilmu Hadis Riwayah (to dayàNas/teks/bayan, tsawabit statis,produk,pen.)
          Ilmu untuk mengetahui cara-cara perpindahan, pemeliharaan, pembukuan terhadap hal-hal yang disandarkan kepada Rasulullah saw dari aspek perkataan, perbuatan, ketetetapan, dan lainnya.
          Ilmu yang mengkaji tentang bagaimana cara persambungan al-hadis kepada Rasulullah saw dari segi prilaku perawinya, apakah kuat hafalannya, adil, dan juga mengkaji tentang bagaimana keadaan bersambung dan terputusnya sanad dsb.  (Ulama Tahqiq)
          Ilmu untuk mengetahui sabda Rasulullah saw dari aspek perkataan, perbuatan, ketetapan dan sifat-sifatnya
  1. Ilmu Hadis Diroyah (to dayàilm/ilmu/burhan, taghoyyurat, dinamis, metode, pen)
l  Kaidah untuk mengetahui (yudri, meneliti) perihal sanad, matan, cara menerima dan menyampaikan al-Hadis, sifat rawi dan lainnya.
l  Ilmu yang membahas tentang arti yang dipahami dan dimaksud dari redaksi al-hadis yang didasarkan kepada kaidah bahasa Arab dan rambu-rambu syari’at dan yang selaras dengan keadaan Nabi saw. (ulama tahqiq)
l  Ilmu untuk mengetahui keadaan sanad , matan dari aspek penerimaan dan penolakan dan hal-hal yang dengan hal tersebut.
l  Kajian dalam Ulum al-Hadis
(metodologi, proses)
  1. Tahammul al-Hadis wa Ada’uh
  2. Ilmu Tarikh al-Ruwat
  3. Ilmm al-Jarh wa al-Ta’dil
  4. Ilmu Garib al-Hadis
  5. Ilmu Mukhtalif al-Hadis wa Musykilihu
  6. Ilmu Nasukh wa Mansukh
  7. Ilmu Ilal al-Hadis
l  Kajian dalam Mustholah al-Hadis
(Produk akhir)
l  Al-Hadis Al-Sahih
l  Al-Hadis al-Hasan
l  Al-Hadis al-Da’if
l  Kompilasi antara Sahih,Hasan, Da’if
l  POHON ILMU HADIS
l  PERAN DIROYAH-RIWAYAH BAGI HADIS
l  Cabang Ilmu Mustholah al-Hadis
l  Sanad: ilmu rijal al-hadis, ilmu tobaqat al-ruwah, ilmu tarikh rijal al-hadis, ilmu jarh wa ta’dil dsb.
l  Matan: Ilmu Garib al-Hadis, Ilmu Asbab Wurud al-Hadis, Ilmu Tawarikh al-Mutun, Ilmu Nasikh wa Mansukh, Ilmu Talfiq al-Hadis
l  Sanad dan matan: ilmu ‘ilal al-hadis
l  CABANG ILMU HADIS
  1. Ilmu Rijal al-Hadis: Ilmu pengetahuan yang dalam pembahaasannya , membicarakan hal ihwal dan sejarah kehidupan para rawy dari golongan sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in ()
  2. Ilmu Tawarikh al-Ruwah: ilmu untuk mengetahui para rawy dalam hal-hal yang bersangkutan dengan meriwayatkan hadis. Karena itu ia mencakup keterangan tentang hal ihwal para rawy, tanggal lahir, tanggal wafat, guru-gurunya, tanggal kapan mendengar dari guru-gurunya, orang-orang yang bergurnu kepadanya, kota dan kampung halamannya, perantauannya, tanggal kunjungan ke negeri negeri yang berbeda-beda, mendengarnya hadis dari sebagian guru sebelum dan sesudah ia lanjut usia dan lain sebagainya yang ada hubungannya denganmaslah perhadisan. (Al-Tarikh al-Kabir,Al-Bukhari, Tahzib al-Kamal fi Asma’ al-Rijal,  Al-Hafid Jamaluddin al-Mizzy al-Dimasqy, Tahzib al-Tahzib oleh Ibn hajar al-Asqalaniy)
  3. Ilmu Tobaqat al-Ruwat: Ilmu pengetahuan yang dalam pokok pembahasannya diarahkan kepada kelompok orang-orang yang berserikat dalam satu alat pengikat yang sama (Al-Tobaqat al-Kubra, al-Waqidy, Tobaqat al-Ruwah, Al-Hafiz Abu Amr al-Syaibani,Tobaqat al-Huffaz, Jalaluddin al-Suyuthiy )
  1. Ilmu Jarh wa Ta’dil: Ilmu yang membahas hal ihwal para rawy dari segi diterima atau ditolak periwayatannya (Ma’rifah al-Rijal oleh Yahya bin Ma’in, Al-Du’afa’ oleh al-Bukhari, Al-Siqat oleh Abu Hatim bin Hibban al-Busty, Al-Jarh wa al-Ta’dil oleh Abd al-Rahman bin Abi Hatim al-Razy, Mizan al-I’tidal oleh Imam Syamsuddin Muhammad al-Zahabi, Lisan al-Mizan, Ibn Hajar al-Asqalaniy)
  2. Ilmu Garib al-Hadis:Ilmu pengetahuan untuk mengetahui lafad-lafad dalam matan hadis yang sulit dan sukar dipahamkan karena jarang sekali digunakan (Garib al-Hadis oleh Abu Ubaid al-Qasim bin Salam, Al-Faiq fi Garib al-Hadis oleh Abu al-Qasim Jarullah Mahmud bin Umar al-Zumakhsary, Al-Nihayah fi Garib al-Hadis wa al-Asar oleh Ibnu Asir al-Jazariy)
  3. Ilmu Asbab Wurud al-Hadis:Ilmu pengetahuan yang menerangkan sebab lahirnya Hadis (Al-Bayan wa al-Ta’rif fi Asbab Wurud al-Hadis al-Sarif oleh Al-Muhaddis al-Sayyid Ibrahim bin Muhammad bin Kamaluddin atau dikenal Ibn Hamzah al-Husainy)
  4. Ilmu Tawarikh al-Mutun (Tanggal Terbit Matan): Ilmu pengetahuan tentang kapan tepatnya sebuah Hadis diucapkan, dilakukan, ditetapkan oleh Rasulullah saw (Mahasin al-Istilah oleh Imam Sirajuddin Abu Hafs ‘Amar bin Salar al-Bulqiniy)
  1. Ilmu Nasikh wa Mansukh:Ilmu yang membahas Hadis-Hadis yang saling berlawanan maknanya yang tidak mungkin dapat dikompromikan dari segi hukum yang terdapat pada sebagiannya, karena ia sebagai nasikh (penghapus) terhadap hukum yang terdapat pada sebagian yang lain, karena ia sebagai mansukh (dihapus). Oleh karenanya, hadis yang mendahului adalah sebagai mansukh dan hadis yang belakangan muncul sebagai nasikh (Al-Nasikh wa al-Mansukh oleh Qotadah bin Di’amah al-Sudusiy (61-118H), Nasikh al-Hadis wa Mansukhuhu oleh Al-Hafid Abu Bakar Ahmad bin Muhammad Al-Asram (261H), Nasikh al-Hadis wa Mansukhuhu, Abu Hafsin bin Ahmad al-Bagdadiy atau Ibn Syahin (297-385), Al-I’tibar fi al-Nasikh wa al-Mansukh min al-Asar oleh Al-Hafid Abu Bakar Muhammad bin Musa al-Hazimiy (548-584)
  1. Ilmu Mukhtalif al-hadis: Ilmu yang membahas hadis-hadis yang menurut lahirnya saling berlawanan, untuk menghilangkan perlawanannya itu atau untuk mengkompromikan keduanya, sebagimana halnya membahas hadis-hadis yang sukar dipahami atau diambil isinya, untuk menghilangkan kesukarannya dan menjelaskan hakikatnya (Mukhtalif al-Hadis oleh Imam al-Syafi’iy, Ta’wil Mukhtalif al-Hadis oleh Al-Hafid Abdullah bin Muslim bin Qutaibah al-Dainury (213-276), Musykil al-Asar oleh Imam Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad al-Tahawy (239-321H), Musykil al-Hadis wa Bayanuh oleh Al-Muhaddis Abu Bakr Muhammad bin Hasa (Ibn Furak) Al-Ansariy al-Asbihaniy (w. 406H)
  2. Ilmu Ilal al-Hadis (illat jamak ilal):Ilmu yang membahas tentang sebab-sebab yang samar dan tersembunyi dari segi membuat kecacatan suatu hadis. Seperti menganggap bersambungnya (ittisal) sanad suatu hadis yang sebenarnya terputus (munqati’), menyandarkan kepada Nabi (memarfu’kan), menyisipkan suatu hadis pada hadis yang lain, membuat ruwet sanad dengan matannya dan lain sebagainya (Al-Tarikh wa al-Ilal oleh Imam Al-Hafid Yahya bin Ma’n (158-233H), ‘Ilal al-Hadis oleh Ibn Hambal (164-241H), Al-Musnad al-Mu’allal oleh Al-Hafid Ya’qub bin Syaibah al-Sudusiy al-Basriy (182-279H), Al-Ilal oleh Al-Imam Muhammad bin Isa al-Turmudiy(209-279)

Tidak ada komentar: